~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#662 Nonik Jamu



Kinanti anak kedua dari tiga bersaudara. Berbeda dengan kakaknya, Indri dan adiknya, Gala, dia senang membantu kedua orangtuanya berjualan di toko kelontong milik keluarga mereka. Indri, kakaknya lebih senang membantu di dapur, sementara Gala hanya bermalas-malasan. Waktu berlalu, Indri sudah kuliah di Jakarta ketika peristiwa malang menghampiri keluarga mereka. Gala meninggal karena gagal ginjal. Seluruh keluarga terpukul, termasuk Kinanti yang selama ini mengira adiknya seorang pemalas.

Untuk mengalihkan dukanya, Kinanti belajar meramu jamu dari Bude Nisha, kakak ibunya. Semakin Kinanti belajar, dia jadi tahu dia ingin berjualan jamu untuk meringankan beban kedua orangtuanya. Ternyata Kinanti berbakat. Jamu racikannya laris. Sayangnya dia harus berhenti ketika tiba waktunya untuk kuliah di Solo. Selama berkuliah, mimpinya berjualan jamu terkubur, sampai dia bertemu dengan Pandu. Pandu adalah anak seorang pengusaha rempah di Solo. Gudang Rempah milik orangtuanya sangat terkenal. Kinanti berharap jika dia menikah dengan Pandu, dia bisa kembali meracik jamu dengan memanfaatkan rempah dari keluarga kekasihnya itu.

Sayangnya mimpi Kinanti kembali kandas. Perlakuan keluarga Pandu tidak seperti yang diimpikannya. Dia dipandang rendah karena berasal dari keluarga kecil di Wonosobo yang tidak memiliki banyak harta seperti keluarga Pandu. Pandu sendiri tidak bisa membantah keluarganya, karena dia hanya bekerja sebagai upahan di Gudang Rempah. Menelan segala kepahitan hidup, Kinanti mulai membuka toko kelontong di rumah mereka untuk menghidupi keluarga kecilnya.

Puluhan tahun berlalu, Pandu dan Kinanti memiliki seorang anak bernama Arumi. Bakat bisnis dari kedua orang tuanya mengalir dalam diri Arumi. Melihat ibunya yang mulai sakit-sakitan, Arumi bertekad untuk mewujudkan mimpi ibunya, meracik dan berjualan jamu.

Saya sangat senang membaca fiksi yang ada unsur historisnya serta mengangkat budaya Indonesia. Kali ini tentang jamu, mimpi dan perjuangan dua wanita demi mewujudkan mimpi itu. Ada dua wanita dengan lini masanya masing-masing, yaitu Kinanti dan Arumi. Kinanti yang memulai dan Arumi yang menuntaskan. Saya dibuat kagum dengan kegigihan Kinanti, kemampuannya memendam rasa sakit di dalam hati meski itu menggerogoti tubuhnya. Sementara Arumi, dia rela mengorbankan dirinya untuk mimpi orang yang disayanginya. Dan ending dari kisah ini juga dibuat realistis.


Nonik Jamu
Rina Suryakusuma
272 halaman
Gramedia Pustaka Utama
Juni, 2024





Be First to Post Comment !
Post a Comment