~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#661 Sometimes I Lie



Amber tidak sadarkan diri di rumah sakit. Dirinya baru mengalami kecelakaan yang menyebabkan dirinya terlempar keluar dari mobil menembus kaca depan. Suaminya tidak dapat dihubungi sehingga dia melewati satu malam tanpa keluarga. Dia tidak dapat mengingat apa yang terjadi, tapi yang pasti itu berhubungan dengan suaminya. Apalagi ketika polisi mengatakan ada luka lama di tubuhnya yang diperolehnya bukan karena kecelakaan. Amber ingin penjelasan tapi dia tidak bisa berkata-kata.
Scene-nya lalu berubah ke beberapa hari sebelum kejadian. Dia sedang berada di kantornya di sebuah stasiun radio. Atasannya Madeline sekali lagi membuatnya kesal, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa. Madeline adalah jiwa dari Coffee Morning, acara yang dipandunya bersama Madeline. Ketika Matthew mengingatkan dirinya akan kontraknya yang hampir berakhir, Amber tahu dia harus berbuat sesuatu pada Madeline.

Ada tiga timeline dalam novel ini. Yang pertama setelah kejadian kecelakaan Amber, yang kedua sebelum kecelakaan Amber, dan yang ketiga adalah ketika Amber berusia 10-11 tahun. Bagian ketiga ini dikisahkan lewat tulisan diary. Perlahan-lahan pembaca diajak untuk mengetahui siapa Amber, hubungannya dengan suaminya Paul, konfliknya dengan Madeline, kecurigaannya kepada saudaranya Claire, lalu juga kisah masa lalunya dengan seorang dokter bernama Edward. Tulisan di dary juga mengungkap masa lalu yang tidak baik-baik saja. Mendekati akhir, mulailah bermunculan plot twist yang membuat terpana, dan nggak hanya satu plot twist saja.

Meskipun narasi di awal agak panjang dan sedikit membosankan (saya sempat jeda beberapa hari lalu melanjutkan membaca lagi dan selesai dalam semalam). Tapi percayalah akhirnya di luar dugaan. Kata kuncinya ada di judulnya sih... "Sometimes I Lie". Membuat saya bertanya-tanya bagian mana di dalam novel ini yang bohong.
 

Sometimes I Lie
Alice Feeney
396 halaman
Noura Books
Januari, 2019

#660 Cinta yang Tak Bisa Dipercaya

 


Taya sudah lama naksir Tezar, cowok seangkatannya tapi berbeda kelas. Ketika akhirnya cowok itu nembak dia untuk jadi pacarnya, tentu saja Taya tidak menolak. Kencan pertama mereka seperti pasangan lainnya adalah nonton di bioskop. Karena Taya menggemari cerita thriller dan horor, jadinya mereka menonton film horor thriller. Siapa sangka, sepulang dari nonton itu, Taya mengalami peristiwa horor.

Tezar pertama kali ini tertarik pada seorang cewek. Sebenarnya dirinya sendiri banyak ditaksir dan dikejar-kejar oleh cewek-cewek lainnya. Tapi Tezar selalu menolak cewek yang agresif karena dirinya mengalami trauma. Di samping itu Tezar juga tidak ingin disentuh oleh lawan jenis. Trauma pelecehan yang dialaminya sepuluh tahun lalu masih membekas di dalam dirinya. Sampai dia pun harus berkonsultasi dengan psikolog.

Novel ini mengangkat tema yang lumayan berat. Pelecehan yang dialami oleh anak laki-laki dan diperparah karena tidak mendapatkan dukungan moral dan kepercayaan dari keluarganya sendiri. Tezar kecil adalah anak yang imut, ganteng dan menggemaskan. Membuat kakak kelasnya sering menggodanya bahkan sampai menciumnya dengan gemas. Lucu-lucuan bagi kakak kelasnya itu membuat Tezar mengalami trauma berkepanjangan. Ketika Tezar dewasa mulai menyukai lawan jenis, dia punya tantangan tersendiri yang harus dihadapinya.

Di sisi lain, Taya seorang gadis green flag. Dia selalu membantu temannya, rasa pedulinya tinggi terhadap teman-teman yang mengalami kesusahan. Ketika dia mengetahui apa yang terjadi pada Tezar, Taya tidak segan membantunya. Meski dia sendiri mengalami satu hal yang membuatnya merasa takut pada kekasihnya itu.

Syukurlah Tezar dikelilingi oleh sahabat yang baik, mau memahami keadaan dirinya. Tezar juga punya kesadaran untuk mencari bantuan lewat seorang psikolog. Kisah yang menarik untuk dijadikan sebuah pelajaran.


Cinta yang Tak Bisa Dipercaya
Dadan Erlangga
264 halaman
Gramedia Pustaka Utama
Januari, 2025